Sabtu, 14 Mei 2016

Jalur Pendakian Gunung Raung Via Jambewangi



Gunung raung merupakan bagian dari kelompok pegunungan ijen yang terdiri dari beberapa gunung, diantaranya adalah gunung suket yang memiliki ketinggian 2.950 mdpl, gunung pendil 2.338 mdpl, gunung rante 2.664 mdpl, gunung merapa 2.800 mdpl, gunung remuk 2.092 mdpl, gunung ijen 2.443, dan gunung raung yang memiliki ketinggian 3.332 mdpl. Mdpl sendiri adalah “meter di atas permukaan laut”. Gunung raung sendiri mempunya kaldera 500 meter, gunugn raung sendiri adalah salah satu dari beberapa gunung berapa yang masih aktif di daerah indonesia, untuk medaki gunugn raung ada 4 jalur pendakian yang bisa kita lewati tapi tidak bisa kita lalui secara bersamaan karena kita tidak bisa memutari puncak gunung raung, 4 jalur pendakian gunung raung yang sering di lewati adalah via sumber wringin yang berada di kabupaten bondowo, jalur ini cukup mudah untuk dilewati dan bisa di tempuh dalam waktu 3 hari dari desa terakhir menuju puncak, 3 jalur lainnya berada di banyuwangi yaitu via kalibaru jalur ini dibuka oleh tim mapala pataga surabaya, via glenmore yang di buka oleh tim mapala UI dan terakhir adalah via jambewangi yang di buka oleh tim OPA luwak yang berada di kawasan tersebut,
            Jalur pendakian yang akan saya ceritaklan disini adalah jalur pendakian via jambewangi, kenapa jambewangi ? karena saya sudah melalukan pendakian melalui jalur ini.
            Klo kita berangkat dari jember tranportasi yang mudah adalah menggunakan kereta dari stasiun jember menuju stasiun kalisetail yang berada di banyuwangi. Setelah sampai di stasiun kalisetail kita bisa melanjutkan untuk sewa mobil atau naik ojek untuk menuju desa terakhir, yaitu desa jambewangi, setelah sampai desa jambewangi kita bisa langsung menuju OPA luwak yang ada disana untuk mencari informasi ter update. para pendaki biasanya melalui jalur kalibaru dan sumberwringin bondowo, jadi untuk jalur jambewangi sangat jarang dilewati sehingga masih sangat alami dibandingkan jalur pendakian yang lain.
Dalam perjalan menuju puncak raung kita akan melewati hutan pinus sampai kita menemukan post brakseng kita bisa beristirahat dan mengambil air disana. Untuk menuju puncak kita akan melwati 10 post dan di post 10 kita bisa menaruh tenda dan barang-barang lainnya untuk melewati batas vegetasi dan menuju puncak gunung raung. Kebetulan pada waktu kesana saya dan tim kehabisan air di post 10 sehingga kita sangat kebingunan dan melalukan survival untuk mendapatkan air, karena mendapatkan air dengan melakukan survival sangatlah minim berhasil jadi kita memutuskan untuk mencari sumber terdekat, setelah beberapa jam kita melakukan pecarian sampai ada durigen kita yang jatuh ke jurang kita memutuskan untuk menghubingi OPA luwak dan mencari informasi tentang keberadan sumber yang berapa di sekitar post, “masih ada jaringan indosat dalam perjalanan menuju puncak” informasi yang kita dapat sumber berapa di sisi kanan camp kalau kita menghadap ke arah puncak, untuk menuju sumber sangatlah tidak mudah, kita harus menggunakan alat bantu untuk turun dari tebing menuju sumber,

Setelah keesokan harinya kita kita melanjutkan perjalanan menuju puncak dan hanya membawa barang-barang yang kita perlukan seperti carmantel, webing, kamera dan tentunya mamiri. Jalur dari batas vegetasi tidaklah mudah karena karena jalannya yang miring dan pasir yang mengeras, sekitar jam 10 kita turun dari puncak dan keesokan harinya langsung turun. Saat saya melakukan pencakian dibutuhkan waktu 5 hari menuju puncak dan 2 hari untuk turun , demikian catatan perjalanan yang bisa saya ceritakan, klo mau bertanya-tanya silahkan komen ya :D






karena pada saat itu kamera yang kita gunakan tidak bisa mengambil gambar jadi kita terpaksa menggunakan camera HP yang kapasitas kameranya jelek. tapi untungnya kamera yang kita bawa mash bisa untuk merekam vidio, untuk vidienya nanti menyusul ya. soalnya masih dalam proses pengabungan :D

Minggu, 08 Mei 2016

Pantai Nanggelan, kabupaten jember

Pantai nanggelan adalah salah satu dari sekian banyak pantai yang dapat dikunjungi di kabupaten jember. Pantai ini terletak di perkebunan blater yang berada di kecamatan ambulu, kebun blater sendiri adalah batas langsung dari taman nasional meru betiri. Untuk pergi ke pantai naggelan kita bisa melewati perkebunan blater sampai menemukan desa terakhir, setelah menemukan desa terakhir kita bisa menitipkan kendaraan kita di sana dan kita bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Saya sarankan untuk para traveling untuk membawa persediaan air yang cukup untuk masak dan minum karena disana sulit untuk menemukan air tawar, untuk mendapati air tawar kita masih harus berjalan kaki lagi ke sisi kiri ujung pantai, disana juga sangat banyak nyamuk apalagi saat menjelang malam jadi jangan lupa untuk membawa obat nyamuk


Kebetulan pada saat saya berkunjung kesana ada nelayan yang baik hati yang memberikan kita sedikit dari ikan tangkapannya











Minggu, 17 April 2016

Taman Nasional Baluran

Taman nasional baluran terletak di ujung timur kabupaten situbondo, tepatnya di wilayah banyuputih untuk daerah situbondo dan wongserejo untuk daerah banyuwangi, menurut referensi yang telah saya dapat nama baluran di ambil dari nama gunung yang berada di daerah tersebut yaitu gunung baluran, taman nasional baluran ini terdiri dari tipe vegetasi sabana. Hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau di setiap tahun. Taman nasional ini memiliki sekitar 444 jenis tumbuhan yang merupakan asli yang khas dan mampu beradaptasi dalam kondisi yang sanagat kering. Untuk satwanya sendiri taman nasional baluran memiliki 26 jenis mamalia dan 155 jenis burung. Untuk maskot dari taman nasional baluran sendiri adalah banteng. Di taman nasional ini ada banyak tempat yang bisa kita kunjungi untuk mengisi liburan bersama keluarga atau teman-teman kita, yang diantara lain adalah sebagai berikut

BATANGAN 

batangan adalah pusat informasi dari taman nasional baluran, selain pusat informasi batangan juga bisa dibuat untuk tempat perkemahan, di batangan ini juga ada museum  khusus satwa baluran, menurut informasi yang saya dapat disana juga terdapat peninggalan sejarah berupa goa jepang, makam putra malik ibrahim dan atraksi perkawinan burung merak pada musim kawin

SAVANA BEKOL

savana bekol ini biasanya dijadikan tempat untuk pengamatan satwa sekitar seperti ayam hutan,rusa kijang, banteng dan tentunya juga satwa lainnya. Selain untuk tempat pengamanatan savana bekol juga bagus untuk tempat pengambilan gambar karena pemandangannya yang begitu indah apalagi pada waktu sore hari. Di sava bekol juga sudah tersedia penginapan jadi untuk para pengunjung yang tidak membawa perlengkapan untuk menginap bisa langsung menyiwa tempat yang sudah di sediakan, berikut adalah foto-foto yang bisa saya ambil pada saat di savana bekol




khusu gambar yang di atas dan paling bawah ini adalah gambah tempat pengamatan satwa, untuk pergi ke atas kita bisa melakukannya dengan jalan kaki





PANTAI BAMA

pantai bama ini merupakan lokasi wisata bahari, di taman nasional ini bisa kita gunakan untuk memancing dan snorkeling. Di taman bama ini juga ada dermaga yang bisa kita gunakan untuk menikmati hutan mangrove yang ada di sekitar pantai bama

Kalau kalian ingin mengunjungi taman nasional baluran saya sarankan untuk pergi pada bulan maret-agustus karena pada bulan tersebut adalah musim hujan, pada saat musim hujan savana bekol sangatlah indah dengan hamparan rumput yang hijau. Kalau kalian sedang berada di savana bekol saya sarankan untuk menjaga barang bawaan yang kalian bawa khususnya makanan, karena monyet yang ada disana sering megambil barang bawaan yang kita bawa 






Minggu, 10 April 2016

Air Terjun Antrokan. Paiton, Probolinggo


Petualangan kali ini cukup mengesankan, karena perjalan yang saya dan teman-teman saya lakukan bertempat di sekitar rumah. Tepatnya di desa pakuniran, kecamatan paiton, kabupaten probolinggo. Sebuah air terjun yang sangat menarik, orang-orang sekitar menamakan air terjun tersebut ANDROKAN, kalau kita lewat jalan pantura surabaya-bali yang  tepatnya di daerah paiton kita bisa lewat pertigaan gudang garam ke selatan yang akan melewati desa sumberanyar, talkandang, sambirampak lor, batu gajah, baru kita akan sampai di desa pakuniran, setelah kita sampai di desa pakuniran kita akan menemukan pertigaan sebelah kiri jalan yang disampingnya ada tempat pemakaman umumnya, setelah masuk pertigaan kita tinggal mengikuti jalan sampai pada akhirnya kita akan menemukan jempatan



 setelah jempatan akan ada jalan naik ke atas, kalau kita sudah menemukan pertigaan jalan jalan naik ke atas kita ambil yang jalur sebelah kanan,  setelah itu tinggal lurus mengikuti jalan sampai menemukan rumah terakhir, setelah sampai dirumah terakhir kita bisa menitipkan kendaraan kita disana sambil bertanya tentang medan menuju air terjun androkan, perjalanan pun bisa kita lanjutkan dengan jalan kaki, medan yang di lalui tidak terlalu sulit kita hanya perlu mengiku aliran sungai ke depena untuk bisa sampai ke air terjun




Perjalan menuju air terjun bisa kita tempuh paling tidak sekitar 45 menit, pemandangan di perjalanan pun cukup indah dan bisa kita nikmati




Tapi waktu itu itu kita tidak langsung ke air terjun malainkan masi mencari bambu yang merupakan endemik asli jember dan alhamdulillah kita bisa menemukannya, setelah kita menemukannya kita langsung balik arah lagi untuk menuju air terjun karena kita datang dari atas air terjun jadi kita harus sedikit besusah payah untuk turun ke bawah. Setelah sampai di air terjun androkan sebelum kita mandi dan berfoto-foto disana terlebih dahulu kita langsung menyantap bekal yang telah kita bawa dari rumah,











Rabu, 30 Maret 2016

j88 "pesona mentari bukit di atas awan"


Pada kesempatan sebelumnya saya membahas tentang sebuah batu yang mirip dengan stonehenge yang berada di negara inggris, sebuah batu raksasa yang tersusun sangat rapi seakan-akan menjadi tiang penyangga bagi langit di atas sana. Bahasan kali ini pun tetap tentang sebuah batu, tapi batu raksasa kali ini berada di atas bukit yang berada di kawasan jember. Para wisatawan yang pergi kesana biasa menyebutnya sebagai j88 (negeri di atas awan), lain wisatawan lain lagi bagi orang desa disana, orang desa disana biasa menyebutnya sebagai batu “langger” kata langger adalah bahasa madura yang dalam bahasa indonesia artinya adalah musholla, tempat batu raksasa ini terletak di desa sucopangepok, kecamatan jelbuk, kabupaten jember. Dari jember kota kira-kira kita bisa menempuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai di desa sucopengok, untuk para wisatawan jangan khawatir karena jalan menuju ke sana sudah di aspal dan masih lumayan bagus, disanapun sudah ada tempat parkir untuk kendaran kita, setelah kendaraan kita parkir kita bisa melanjutkannya dengan jalan kaki sekitar satu jam perjalanan, perjalana menuju bukit lumayan ektrim dan melelahkan apalagi bagi para pemula, karena perjalanan menuju bukit sangat menanjak dan apabila hujan jalanan bisa begitu sangat licin, dalam perjalanan kita akan menemukan tempat peristirahatan yang ada tempat duduk kayunya dan biasanya disana juga ada orang yang berjualan makanan dan minuman ringan, saat kita sampai di tempat itu disana ada dua jalan menuju puncak yang bisa kita lalui, yaitu lajur kiri dan jalan lurus ke depan, saya sarankan untuk lurus saja ke depan, karena klo kita melwati lajur kiri maka kita akan memutari bukit dan jelas akan menambah waktu perjalanan menuju puncak. Kalau kita ambil jalan lurus ke depan akan menghemat waktu perjalanan, jalan menuju puncak lumayan curam tapi sudah di sediakan tali sebagai pegangan dan juga sudah di sediakan anak tangga



Kalau mau kesana saya sarankan hindari pada waktu libur dan saat atau sesudah hujan. Karena pada saat hari libur biasanya banyak wisatawan yang berkunjung dan akan membuat perjalanan semakin lama dan pada saat hujan jalanan bisa sangat licin, di puncak bukit ada 3 batu besar yang bisa digunakan untuk tempat berfoto,

selain bisa menikmati berada di atas awan j88 juga bagus di datangi untuk melihat matahari terbit dan terbenam











Sabtu, 26 Maret 2016

Taman Nasional Alas Purwo (Banyuwangi)

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang taman nasional yang berada di kawasan banyuwangi, taman nasional yang terkenal dengan kemistisannya yang tepatnya berada di kecamatan tegaldlimo dan kecamatan purwoharjo, kabupaten banyuwangi. Kebetulan pada saat itu saya dan teman-teman saya sedang melakukan kegiatan pengawatan satwa yang berada di taman nasional alas purwo, TN alas purwo merupakan hutan hujan dataran rendah, Berdasarkan tipe ekosistemnya, hutan di TN Alas Purwo dapat di kelompokkan menjadi hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau/mangrove, hutan tanaman, hutan alam, dan padang penggembalaan, di TN alas purwo juga banyak terdapat beragam fauna khususnya banteng, babi hutan, rusa, ajag, kijang, lutung, kera abu-abu, biawak dan macan tutul, khusus untuk macan tutul sudah jarang sekali terlihat, selain dengan keanekaragaman fauna alas purwo juga memiliki beberapa tempat yang wajib agan kunjungi karena masih sangat alami yaitu pantai sadengan, pantai plengkung, pantai trianggulasi, pantai pancur, pantai ngagelan, pantai cungur, kawasan hutan mangrove, pure luhur giri saka. Karena pada saat itu kami berfokus pada pengamatan jadi kita tidak banyak mendatangi semua tempat, Cuma ada beberapa tempat yang bisa kami datangi
SAVANA SADENGAN 


di savana sadengan ini kita bisa melihat banteng dan saat berada di kawasan taman nasional di mohon untuk tidak membuat keramaian karena akan sangat mengganggu hewan yang ada di kawasan taman nasional

PANTAI TRIANGULASI  


cerita yang sangat menarik terjadi saat kita memutuskan untuk bermalam dan membangun tenda di pantai triangulasi ini. karena pada saat sore hari terjadi badai yang sangat besar sehingga tenda dan barang-barang yang kita bawa terbawa angin dan pada malam itu tepat pada malam 1 suro

PANTAI PANCUR 



pada saat di pantai pancur ini kami bertemu dengan seorang nenek yang mengatakan sudah hampir 1 minggu berada di kawasan pantai pancur, nenek tersebut sengaja menginap di sekitar pantai pancur untuk menunggu malam 1 suro dan nenek yang kita temui juga mengatakan hal yang membuat kita merinding, "kalau kalian melihat darah. lihat lah di depan darah itu ada apa " ucap si nenek. nenek tersebut juga menyarankan agar kita tidak membawa apapun dari kawasan taman nasional karena sudah banyak kejadian, banyak orang tersesat.

PURI LUHUR GIRI SALAKA


Selain pantai dan padang savana disana juga ada beberapa goa yang terletak di dekat pantai pancur yang konon katanya biasanya untuk bertapa, mayoritas masyarakat yang berada di sekitas taman nasional alas purwo bekerja sebagai petani dan nelayan. TN alas purwo juga terkenal dengan kemistisannya karena masih sering di buat sebagai tempat Bertapa, semedi, sayan (gotong-royong sewaktu mendirikan rumah), bayenan serta selamatan – selamatan lain yang berkaitan dengan pencarian ketenangan bathin masih dilaksanakan. Pada hari – hari tertentu seperti 1 suro, bulan purnama, bulan mati, dari info yang saya dapat dari masyarakat sekitar dulu banyak perampok dan orang yang di bunuh di kawasan TN alas purwo,  Disana juga banyak terdapat tempat Mahluk Halus berada .Sehingga Sampai kini tempat ini masih terkenal keangkeran-nya sebagai tempat terangker di Pulau Jawa

*jangan bawa apapun selain sampah
*dan jangan meninggalkan apapun selain sampah

SEMOGA TULISAN INI BERMANFAAT
DAN 
JAGALAH SELALU KELESTARIAN ALAM 



Minggu, 13 Maret 2016

Batu solor (stonehenge nya bondowoso)



Mungkin kita sudah tidak asing dengan nama megalitalium stonehange yang berada di inggri. Kumpulan batu raksasa yang menjulang tinggi seakan-akan menjadi tiang penyangga untuk langit. Tapi disini saya tidak akan membahas tentang megalitalium stonehange yang berada di inggir melainkan stonehange yang berada di kabupaten bondowoso yang orang-orang disana biasa menyebutnya batu solor. Hampir sama dengan yang ada di inggris batu solor adalah tumpukan batu raksasa yang tersusun dengan rapi. Batu-batuan ini bisa di temukan di tengah-tengah perbukitan desa solor. Kecamatan cerme. Kabupaten bondowoso



Belum ada penelitian dari mana asal mula batu solor ini. Tapi ada beberapa warga yang percaya bahwa batu solor ini adalah tempat milik raja blambangan pertama. Batu solor sendiri diambil dari nama desa tempat batu berada atau masyarakat disana juga menyebutnya sebagai “batu so’on” so’on sendiri adalah bahasa madura yang artinya adanya bersusun Akses dari jalan raya menuju batu solor masih sangat sulit jalan yang dilalui adalah jalan makadam (bebatuan) kira-kira butuh waktu sekitar kurang lebih 1.5 jam dari jalan raya agar bisa sampai di batu solor. Di jalan menuju batu solor juga ada bendungan yang lumayan bagus yang jelas bisa kita nikmati keindahannya




Batu solor memang belum menjadi objek wisata yang resmi tapi disana sudah ada beberapa warga yang berjualan minuman dan bisa juga sebagai penitipan untuk kendaraan kita. Batu solor sangat berpotensi utuk menjadi tempat wisata yang terkenal. Bayangkan saja dengan akses jalan yang begitu sulitpun sudah banyak para pengunjung yang datang untuk menikmati keindahannya

Kebanyakan para pengunjung hanya menikmati keindahan batu solor dari pinggir jalan. Tapi masih banyak lagi tempat-tempat disana yang bagus untuk pengambilan gambar yang hanya bisa kita tempuh dengan jalan kaki. Ya. Keindahan yang masih begitu alami yang belum ada campur tangan manusia 





#catatan : di atas batu solor masih ada batu punk dan batu lawang. tapi pada kesempatan saat ini saya hanya akan membahas batu solor